Go-files.com
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
dan Jenis Penelitian
1.
Pendekatan
penelitian
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif-deskriktif. Dikatakan
kualitatif karena penelitian berlangsung dengan memperoleh data melalui
observasi untuk melihat gambaran seluruh aktivitas guru dan murid selama proses
pembelajaran berlangsung melalui penggunaan media torso. Dikatakan deskriptif
karena akan disajikan gambaran mengenai nilai hasil belajar IPA murid dengan
mencari nilai rata-rata dan persentase keberhasilan belajar. Melalui pendekatan
penelitian ini akan mengungkapkan kemampuan dan pengetahuan murid untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
2.
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan yaitu Penelitiian Tindakan Kelas (Classroom research) yang meliputi :
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
B. Fokus
Penelitian
Fokus
yang diteliti dalam memberikan pemecahan yang tepat terhadap permasalahan
penelitian yang di kemukakan adalah :
1.
Media
pembelajaran yang digunakan adalah media torso yaitu bagaimana penerapan dan
peranan media torso dalam meningkatkan hasil belajar.
2.
Hasil belajar murid yang dimaksud disini
adalah dengan melihat hasil tes yang diperoleh murid diakhiri perencanaan
setiap siklus untuk mengetahui adanya perubahan hasil belajar IPA murid kelas V
melalui penggunaan media torso.
C. Setting dan Subjek Penelitian
1.
Setting
Penelitian
Penelitian
ini berlokasi di SD Inpres Paccinongang yang ada di Kecamatan somba Opu
Kabupaten Gowa, sebelah barat Kota Sungguminasa.
Sekolah
ini terdiri dari sembilan ruangan masing-masing enam ruang kelas, satu
perpustakaan, satu ruang UKS, dan satu ruang kantor, serta tiga ratus delapan
puluh enam orang siswa dengan sebelas orang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang terdiri dari satu orang kepala sekolah, satu orang guru olah raga, delapan
orang guru kelas, satu orang bujang sekolah serta enam tenaga sukarela.
Penelitian
ini dilaksanakan di ruang kelas IV SD Inpres Paccinongang Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa, dan waktu pelaksanaan tindakan penelitian ini adalah pada tahun
2012.
2.
Subjek Penelitian
Subjek
penelitian tindakan kelas adalah semua murid kelas IV sebanyak 29 murid, yang
terdiri dari 19 orang murid laki-laki dan 10 orang murid perempuan. Tindakan
ini dilakukan oleh guru kelas IV SD Inpres Paccinongang pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam, sedangkan peneliti sendiri bertindak sebagai guru
pengajar dan dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer yang
telah membaca dan memahami cara penggunaan media torso.
D. Prosedur
Penelitian
Prosedur
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui proses pengkajian yang terdiri dari 4
tahapan utama yaitu mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi.
1. Tahapan Siklus
I
a.
Tahapan
perencanaan
1)
Menelaah
Kurikilum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang sesuai dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan yaitu system rangka manusia.
2)
Menyusun dan
mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 1).
3)
Menyediakan media
pembelajaran yang sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah ditetapkan
(lampiran 2).
4)
Membuat lembar
observasi untuk melihat aktivitas guru dan murid kelas IV selama tindakan
berlangsung (lampiran 3)
5)
Membuat LKM
(Lembar Kerja Murid).
6)
Membuat soal-soal
latihan untuk tes akhir belajar sebanyak 5 nomor (lampiran 4).
b.
Tahap pelaksanaan
tindakan
Pada
tahap ini dilaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dengan mengacu pada skenario
pembelajaran yang telah dibuat dengan materi sistem rangka pada manusia.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti
disesuaikan dengan silabus yang digunakan. Siklus 1 dilaksanakan selama 2 X
pertemuan,masing-masing pertemuan dengan alokasi waktu 2 X 35 menit. Dengan
indikator mendekripsikan struktur rangka manusia dan menjelaskan fungsi rangka
manusia. Pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan media
torso.
c.
Tahap Pengamatan
Pada
tahap ini ada dua perlakuan yaitu observasi dan evaluasi. Pelaksanaan tahap
observasiterhadap aktivitas murid sebanyak 29 orang secara langsung pada proses
belajar mengajar. Dengan menggunakan lembar observasi yang meliputi : kehadiran
murid, perhatian murid terhadap pembahasan materi pelajaran, pengamatan
terhadap torso,keaktifan murid dalam bertanya, kerja sama dalam kelompok,
mengganggu teman yang belajar mengambil giliran untuk berbagi tugas, kemampuan
murid dalam mengemukakan pendapat, murid yang mengikuti pelajaran dari awal
hingga akhir, dan perilaku murid dalam kelas. Pelaksanaan evaluasi yaitu
memberikan tes berupa soal-soal latihan yang dilakukan pada akhir tindakan.
d.
Analisis dan
Refleksi
Hasil
yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan, demikian pula hasil tes
belajar murid, kemudian dianalisis dan direfleksi. Refleksi yang dimaksudkan untuk melihat apakah rencana telah terlaksana
secara optimal atauperlu dilakukan perbaikan. Hasilanalisis siklus I inilah
yang dijadikan acuan penulis untuk merancang siklus II di mana yang dianggap
bagus tetap dipertahankan sedangkan kekurangannya menjadi pertimbangan dan
refisi pada siklus berikutnya.
2. Tahapan
Siklus II
a.
Tahap Perencanaan
Sebelum
pelaksanaan tindakan pada siklus II ini, terlebih dahulu dilakukan persiapan
pelaksanaan pembelajaran berupa penyusunan rencana perbaikan pembelajaran
seperti rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar kerja murid,
media serta penilaian yang digunakan.
b.
Tahap Pelaksanaan
Tindakan
Hal-hal
yang seharusnya dilakukan pada pelaksanaan tindakan adalah memahami rencana
yang telah dirumuskan dan dimengerti bagaimana proses belajar dengan menggunakan media torso. Pada
siklus ini guru merubah posisi kelompok menjadi lurus yang sebelumnya posisi
kelompok berbentuk segitiga. Diharapkan proses pembelajaran lebih efektif dan
efisien.
c.
Tahap Pengamatan
Selama
proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan
lembar observasi.
d.
Analisis dan
Refleksi
Rangkaian
kegiatan berupa perancanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi akhir.
Setelah berdiskusi dengan guru kelas V untuk melihat kegagalan dan keberhasilan
yang terjadi dalam proses pembelajaran dan didapatkan hasil yang sangat
memuaskan hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar
dan juga meningkatnya jumlah ketuntasan belajar murid.
E. Tehnik
Pengumpulan Data
1.
Observasi
Dalam
penelitian tindakan kelas, format observasi digunakan untuk merekam data proses
belajar mengajar yang dilaksanakan. Adapun format observasi yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu : a) format observasi aktivitas
guru dan b) format observasi aktivitas murid.
2.
Dokumentasi
Dokumentasi
hasil belajar murid, yaitu hasil tes yang diberikan guru kepada murid sebagai
alat ukur untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar murid setelah proses
pembelajaran berlangsung.
3.
Teknik
Tes
adalah suatu kegiatan yang diberikan guru kepada murid untuk mengetahui hasil
belajar atau kemampuan murid. Tes juga dapat diberikan sebagai alat ukur.
Adapun tes yang digunakan yaitu tes tulis.
F. Teknik
Analisis Data
Data
yang diperoleh dari hasil observasi selama proses belajar mengajar, selanjutnya
dianalisis secara kualitatif-deskriptif sehingga dapat diketahui apakah
penggunaan media torso sudah mencapai sasaran atau belum. Adapun hasil belajar
dianalisis secara deskriptif sehingga dapat diketahui apakah hasil belajar
dengan menggunakan media torso sudah mencapai sasaran atau bahkan tidak
mencapai sasaran.
Rumus
penentuan nilai hasil belajar yang digunakan :
Jumlah skor
Nilai
= X 100
Jumlah skor maksimal
a.
Penentuan Nilai Statistik
Statistik
|
Nilai
Statistik
|
Subjek
|
…….
|
Nilai Ideal
|
…….
|
Nilai Tertinggi
|
…….
|
Nilai Terendah
|
…….
|
Rentang Nilai
|
….…
|
Nilai Rata-rata
|
…….
|
b.
Kategori Nilai
Penguasaan IPA
Nilai
Hasil Belajar
|
Kategori
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Sangat Tinggi
|
90-100
|
|
|
|
|
Tinggi
|
80-89
|
|
|
|
|
Sedang
|
65-79
|
|
|
|
|
rendah
|
55-64
|
|
|
|
|
Sangat Rendah
|
< 54
|
|
|
|
|
c.
Kategori Standar
Ketuntasan Belajar
Daya Serap
Siswa
|
Kategori
ketuntasan Belajar
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
Frekuensi
|
Persentese
|
Frekuensi
|
Persentase
|
0% - 64,99%
|
Tidak Tuntas
|
|
|
|
|
65% - 100%
|
Tuntas
|
|
|
|
|
G. Indikator
Keberhasilan
Indikator
keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari meningkatnya proses belajar
murid dengan menggunakan media torso dan meningkatnya nilai rata-rata belajar
murid kelas IV secara klasikal yaitu mencarai 75 % murid yang memperoleh skor
minimum 65 dari skor ideal 100.